Sabtu, 22 September 2012

Kumpulan Teks Muhadhoroh/ceramah/pidato

 POTRET KEIKHLASAN
assalamualaiku warahmatullahi wabarakatuh.
لْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَ الْعَاقِبَةُ لِلْمُتِّقِيْنَ وَ الصَّلاَةُ وَ السَّلاَمُ عَلىَ اَشْرَفِ اْلاَنْبِيَاءِ وَ الْمُرْسَلِيْنَ وَ عَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ
sikap hidup seseorang di bentuk oleh keyakinan yang di milikinya sebagai seorang muslim keyakinan kita berpatri dua kalimat syahadat, 
Asyhadu allailahaillah, wa,ashadu anna muhammadan rosulullah,
kalimat ini membentuk perilaku kehidupan itulah ikrar yang kita ucapkan artinya pada waktu kita mengucapkan syahadat saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain allah dan nabi muhammad utusan allah, kita sudah melaksanakan sebuah ikrar kalosaya yakin tidak ada tuhan selain allah itu berarti saya tidak akan pernah takut kecuali hanya kepada allah, saya tidak akan pernah menggantungkan hidup kecuali hanya kepada allah, saya tidak akan melarikan persoalaan kecuali hanya kepada allah, saya tidak akan pernah minta tolong kecuali hanya kepada allah, berurat dan berakar itu di dalam hati membentuk kepribadian dan mewarnai seluruh langkah kehidupan kita, , di jaman kita faseh betul mengucapkan kalimat syahadat tahlil pun lancar tetapi konsekwensi dari kalimat itu sering kita abaikan apalagi kita berhadapan di jaman yang serba sulit sekarang ini, ekonomi yang belum pulih, lapangan kerja susah, pengangguran banyak, biaya hidup tinggi, orang mudah mengalami proses pergeseran nilai, sholatnya masih menghadap allah tapi kepengen dagangan laris menghadap dukun, maka di campurlah itu "iyya kana'budu wadukunasta'in" inikan gaya hidup yang sinkrit, , puasa melahirkan keikhlasan kenapa karena ibadah ini tanpa sugesti mungkin kita sholat masih berharap di lihat orang, kita membayar zakat, kita bershodaqoh masih pengen di lihat orang, tapi dengan puasa hanya kita dengan allah saja ini seharusnya melahirkan gaya hidup keikhlasan bahwa kalo kita sudah berbuat yang penting kita dengan allah saja mau di puji orang atau tidak , mau di dengar orang atau tidak, mau di lihat orang atau tidak, yang penting saya sebagai pelaksana sebuah ibadah dan allah sebagai tempat tujuan kenapa ibadah ini saya laksanakan, karena itu pada jumpa malam ini kita berbicara tenteng ikhlas dalam menghadapi kehidupan ini sebab bukan saja hanya sholat kita harus ikhlas, puasa , zakat, tapi menjalani kehidupan ini pun harus dengan keikhlasan, kita tahu bahwa apa saja kalau kita sudah gantungkan kepada yang selain allah bersiaplah untuk kecewa, ikhlas bukan tentu hal yang mudah kita laksanakan walaupun sangat mudah untuk di ucapkan, tetapi inilah yang di perintahkan allah kepada kita "wamaumiru illa liya'budullaha mukhlisin" kalain tidak di perintahkan kecuali hanya menjadi penyembah yang penuh keikhlasan penyembah allah yang berangkat dari semangat keikhlasan, imam al-ghojali pernah berkata tentang keikhlasan ini "annas kulluhum mauta illal alimun, wal alimuuna niyamun, illal amidun, wal alimuna mukhtarruna illal mukhlisun" manusia pada dasarnya mati kecuali orang yang berilmu, orang yang berilmu walaupun diya hidup tidur kecuali yang mengamalkan ilmunya dan orang yang mengamalkan ilmunya banyak yang tertipu kecuali yang ikhlas di dalam mengamalkannya, begitulah dalam kehidupan ini, , manusia pada dasarnya mati kecuali orang yang berilmu, tidak banyak yang bisa di lakukan tanpa ilmu , ilmu lah yang membuat manusia hidup berkembang tumbuh menjadi lebih baik , ilmu dalam sebuah ungkapan lama, ilmu membuat hidup jadi mudah, seni membuat hidup jadi indah, agama membuat hidup lebih terarah, 
kemajuan ilmu yang menciptakan boing ruang dan waktu sudah bukan masalah, manusia mati kecuali yang berilmu, orang yang berilmu walaupun diya hidup tidurr, kecuali yang mengamalkan ilmunya , orang yang mengamalkan ilmunya banyak yang tertipu, merasa sudah banyak karyanya sudah banyak ibadahnya, mereka banyak yang tertipu illal mukhlisun kecuali orang yang ikhlas di dalam mengamalkan ilmunya itu 
amal tanpa ikhlas sama seperti jasad tanpa ruhh, mati nilai amal kita dan iblis itu sangat luar biasa, sehingga nabi katakan iblis masuk ketubuh mu menggoda mu lewat saluran darah mu persempit saluran masuk iblis dengan dzikir dan lapar, jadi ketika kita melaksanakn ibadah ini kita mempersempit ruang gerak iblis 
iblis datang kepada setiap orang yang tidak sama, iblis datang kepada orang kaya dengan membawa bendera bakhill, iblis datang kepada penguasa dengan membawa bendera kedzoliman, iblis datang kepada para kiyai dengen membawa bendera khasud, iri hati, dengki.
stateginya berbeda tergantung kepada yang di detenginnya, kalau itu tidak terkena maka di tanamkan lah perasaan bangga , , amalmu sudah banyak kebaikanmu sudah banyak di hilangkanlah keikhlasan kita,


kerukunan antar umat beragama
assalamualaikum wr wb
  الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى اَرْسَلَ رَسُوْلَهُ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلىَ الدِّيْنِ كُلِّهِ وَ لَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ وَ لَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ وَ لَوْ كَرِهَ الْمُنَافِقُوْنَ . اَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَ اَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ أَمَّا بَعْدُ
kedudukan agama di indonesia ini memang sangat strategis hal ini tergambar dari raja raja pemerintahan kita dulu alun alun masjid besar kraton
islam datang ke indonesia ini tidak pernah dengan kekerasan tidak dengan bujukan materi, tidak juga bertabrakan dengan nilai-nilai budaya yang sudah matang di tengah masyarakat, iya ndatang denga membawa perdamaian yang mengakomodir nilai budayan kultur yang hidup di tengah masyarakat sehingga kerukunan antar umat beragama terjaga terjalin dengan baik, 
oleh sebab itu kerukunan antar umat beragama ini merupakan pilar bagi terbentuknya terwujudnya kesatuan dan persatuan bahkan bangkitnya kembali semangat nasionalisme karena inti9 agama mengajarkan cinta tanah air sebagian dari iman, dengan begitu keberagaman kemajemukan menjadi potret kehjidupan kita sehari hari.
tengoklah istiqlal yang megah berdampingan dengan katedral, sebuah potret bahwa perbedaan agama tidak harus menyebabkan kita bertolak belakang dan saling bermusuhan bahwa kita mempunyai subjektivitas internal itu wajar tapi itu bukan peluang bagi kita untuk menghina mengejek, mencaci maki agama orang lain bahkan al-qur'an menegaskan kepada Nabi "jangan kau caci maki tuhan mereka karena mereka akan membalas mencaci maki tuhanmu" sebuah sikap saling menghormati saling menghargai antar umat beragama 
kita bersyukur pada satu sisi karena tokoh lintas agama adalah pemimpin pemimpin umat yang bukan menara gading , mereka tetap mempunyai komitmen , mereka tetap mempunyai kepedulian, untuk menjaga gembala gembala yang meraka ayomi yaitu Umat yang mereka ayomi, kalopun mereka mengatakan kebohongan kepada pemerintah, kekerasab itu saya yakin bukan berangkat dari kebencian, bukan keinginan menggoyang, bukan karena ingin adanya target politik. pada umumnya tokoh lintas agam orang orang yang tidak berpartai tidak berorientasi pada kepentinagn politik golongan tertentu.
mereka merasakan apa yang di rasakan oleh rakyat mereka mengetahui apa apa yang di hadapi oleh umat karena sesungguhnya kehidupan ini adalah apa yang kita rasakan bukan apa yang di katakan pemerintah,
mereka hidup dengan potret istiqlal dan katedral saya berharap menjadi potret kita ke depan tentang perlunya terus meningkatkan kerukunan antar umat beragama dengan saling menghormati dan saling menghargai

Tidak ada komentar: